Wahaiorang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Jadi jelaslah manusia yang beruntung dalam Islam adalah orang-orang yang berorientasi ke akhirat. Semua urusan dunianya adalah dalam rangka beribadah kepada Allah dan hanya mengharapkan rida dan pahala dari-Nya.
loading...Ustaz Rikza Maulan Lc, Dai yang juga Dewan Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat. Foto/dok Rumah Zakat Islam adalah agama yang diridhai Allah Ta'ala sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an yang berbunyi "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam . Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya." Surah Ali 'Imran Ayat 19Maka sungguh beruntung mereka yang diberi nikmat iman dan Islam . Ketika seseorang ridha dengan Islam sebagai agamanya, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul-Nya, Al-Qur'an sebagai petunjuknya, maka Allah Ta'ala pun akan ridha padanya. Tinggal bagaimana ia mempertahankan akidah tersebut hingga akhir hayatnya. Namun, tentunya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Baca Juga Siapakah Muslim yang Paling Baik? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat Rasulullah SAW pernah ditanya seperti apa Islam yang paling baik. Kisah ini dinukil dari satu hadis yang masyhurعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْر؟ٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَام،َ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ رواه مسلمDari Abdullah bin Amru RA bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW , " Islam seperti apakah yang paling baik?" Beliau SAW menjawab "Engkau memberi makan kepada orang yang membutuhkan. Dan engkau mengucapkan salam baik kepada orang yang engkau kenal maupun kepada orang yang tidak engkau kenal." HR. Muslim, Hadis No 56.Hadis di atas sekilas tampak sederhana, namun pesan Rasulullah SAW itu mengandung hikmah dan kebaikan yang luar biasa. Kata Ustaz Rikza Maulan Direktur Institut for Islamic Studies dan Development Jakarta, ajaran Islam tidak hanya mencakup dan mengatur pola hubungan antara seorang hamba dengan Rabnya hablumminallah saja, namun juga mencakup dan mengatur hubungan antara sesama manusia hablumminannas. Bahkan, dalam banyak hadis disebutkan tentang keutamaan amalan yang terkait dengan hablumminannas atau amalan sosial. Di antaranya adalah sabda Nabi SAW "Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan kepada orang yang membutuhkan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di tengah malan, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.' HR. Tirmidzi. "Hadis ini dengan jelas menggambarkan bahwa salah satu benefit amalan sosial adalah surga," kata Ustaz yang juga Dewan Pengawas Syariah Rumah Zakat itu dalam web resminya. Baca Juga Ustaz Rikza juga mengatakan bahwa keimanan yang mengakar dalam diri seorang muslim, akan menggerakkan jiwanya untuk selalu peduli terhadap lingkungan sosialnya. Maka, ketika Nabi SAW ditanya perihal ber- Islam seperti apakah yang paling baik, beliau menjawabnya dengan, "Memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan dan mengucapkan salam". Karena keduanya merupakan konsekwensi dari keimanan kepada Allah dan sepatutnya setiap muslim berupaya untuk peduli dengan memberikan makan adalah relfkeksi dari kepedulian sosial terhadap orang yang kekurangan. Sementara mengucapkan salam adalah refleksi dari kepedulian dan kecintaan terhadap sesama muslim . Karena setiap muslim adalah bersaudara, yang diharuskan saling mendoakan dan menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Nah, jika keduanya bisa dilaksanakan, yaitu berbagi dengan sesama dan saling mengucapkan salam, maka berarti ia telah mengamalkan ajaran Islam yang terbaik, sebagaimana sabda NabiSAW di atas. Adakah balasan terbaik bagi seseorang yang mengamalkam Islam terbaik, selain mendapatkan surga? Ya Rabb, jadikan kami termasuk ahli surga . Baca Juga Wallahu Ta'ala A'lamrhs Imamal-Mawardi menyatakan, "Melakukan akad Imamah (Khalifah) bagi orang yang (mampu) melakukannya hukumnya wajib berdasarkan ijmak meskipun al-'Asham menyalahi mereka" (Al-Mawardi, Al-Ahkâm ash-Shulthâniyyah, hlm. 5) Seorang mukmin yang mengharap ridho Allah tentu tidak akan berdiam diri dari seruan kewajiban menegakkan Khilafah يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. Juz ke-26 Tafsir Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya. Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki Adam dan seorang perempuan Hawa dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata Rasulullah saw melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna terputus sebagian pada hari Fath Makkah Pembebasan Mekah. Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya. Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana. Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah. Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya. Kemudian Rasulullah membaca ayat ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata, "Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. Riwayat Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Mengetahui tentang apa yang tersembunyi dalam jiwa dan pikiran manusia. Pada akhir ayat, Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi di dalam hati manusia dan mengetahui segala perbuatan mereka. sumber Keterangan mengenai QS. Al-HujuratSurat Al Hujuraat terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Mujaadalah. Dinamai Al Hujuraat diambil dari perkataan Al Hujuraat yang terdapat pada ayat 4 surat ini. Ayat tersebut mencela para sahabat yang memanggil Nabi Muhammad SAW yang sedang berada di dalam kamar rumahnya bersama isterinya. Memanggil Nabi Muhammad SAW dengan cara dan dalam keadaan yang demikian menunjukkan sifat kurang hormat kepada beliau dan mengganggu ketenteraman beliau. Bagikan Syiir Sholatullah Salamullah (Majelis Nurul Musthofa) +. sungguh beruntung wahai manusia. jika bertemu nabi yang mulya. wajahnya indah bagai purnama. kata katanya bagai permata# +. Nabi bersabda pada umatnya. banyaklah bersholawat padanya. turunlah rahmat ampunan dosa.

Syiir Sholatullah Salamullah Majelis Nurul Musthofa sungguh beruntung wahai manusiajika bertemu nabi yang mulyawajahnya indah bagai purnamakata katanya bagai permata Nabi bersabda pada umatnyabanyaklah bersholawat padanyaturunlah rahmat ampunan dosadari Allah Yang Maha Esa hidup ini tak akan lamadunia ini fatamorganapenuhilah amal yang mulyaagar mencapai tempat di surga wahai manusia tua dan mudaingatlah mati di depan mataamal mulia masuk ke surgaamal durhaka masuk neraka hidup senang bukan banyak uanghidup senang hatinya senanghati yang senang hati yang senanghati yang senang imannya menang hidup senang bukan banyak uanghidup senang hatinya tenanghati yg tenang hati yg senanghati yg senang imannya menang

صَـلاَةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ. Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Thaaha Rasuulillaah. Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Yaa Siin Habiibillaah. sungguh beruntung wahai manusia. jika bertemu nabi yang mulya. wajahnya indah bagai purnama. kata katanya bagai permata
sungguh beruntung wahai manusia jika bertemu nabi yang mulya wajahnya indah bagai purnama kata katanya bagai permata Nabi bersabda pada umatnya banyaklah bersholawat padanya turunlah rahmat ampunan dosa dari Allah Yang Maha Esa hidup ini tak akan lama dunia ini fatamorgana penuhilah amal yang mulya agar mencapai tempat di surga wahai manusia tua dan muda ingatlah mati di depan mata amal mulia masuk ke surga amal durhaka masuk neraka hidup senang bukan banyak uang hidup senang hatinya senang hati yang senang hati yang senang hati yang senang imannya menang hidup senang bukan banyak uang hidup senang hatinya tenang hati yg tenang hati yg senang hati yg senang imannya menang
Sungguhberuntung wahai manusia.. Jika bertemu Nabi yang mulia.. Wajahnya indah bagai purnama Kata katanya bagai permata.. . . #nurulmusthofa_original
Seringkali manusia menganggap, mereka yang beruntung adalah yang mempunyai tampilan fisik yang menawan, kekayaan melimpah atau jabatan tinggi. Tapi apa benar manusia yang mempunyai 3 hal tersebut termasuk orang yang beruntung?Ternyata ayat-ayat dalam Al-Qur’an sudah banyak menjelaskan ciri-ciri manusia yang beruntung lho. Sayangnya banyak orang yang belum mengetahuinya. Jika kamu ingin tahu apa saja ciri-cirinya, baca artikel di bawah ini ya!1. Selalu mengajak berbuat baik dan menjauhi keburukanilustrasi orang berbuat baik ProductionsMengajak orang lain untuk berbuat baik adalah perbuatan yang berpahala, begitu pun dengan mengajak orang untuk menjauhi perbuatan buruk. Jika kita belum bisa berdakwah seperti para ulama, setidaknya ajaklah orang-orang terdekat untuk berbuat baik. Mulai dari mengajak salat berjemaah, berpuasa sunah atau menolong anak yatim dan fakir miskin. Peringatkan juga lingkungan kita untuk menjauhi perbuatan buruk seperti mencuri, riba atau meminum surat Ali 'Imran ayat 104 disebutkan Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. 2. Selalu menjaga salatilustrasi wanita sedang menunaikan salat adalah kewajiban bagi umat Islam. Tapi sungguh beruntung orang yang menjadikan salat sebagai sebuah kebutuhan. Karena sebenarnya yang membutuhkan salat adalah manusia, bukan adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab kelak di akhirat. Salat dengan cara yang benar dan khusyuk akan membuatmu dijauhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Jika absen salatmu penuh dan membuatmu menjadi orang yang lebih baik, Insya Allah kamu termasuk orang yang surat Al-Hajj ayat 77 disebutkan Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung. 3. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allahilustrasi muslim sedang mengaji ProductionsDalam setiap kondisi, senang maupun susah, manusia seharusnya selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Saat ditimpa musibah, manusia cenderung untuk lebih rajin salat dan berdoa meminta agar diberikan kekuatan dan kesabaran. Padahal saat sedang mendapatkan kenikmatan pun, seharusnya manusia harus tetap mendekat kepada Allah, mengucapkan syukur dan meminta agar tidak terlena dalam kenikmatan yang cara untuk terus mendekat kepada Allah? Tentu saja dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Allah sukai, seperti mengaji, menuntut ilmu agama, berbuat baik, bersedekah dan semua perbuatan baik surat Al-Ma'idah ayat 35 disebutkan Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah berjuanglah di jalan-Nya, agar kamu beruntung. Baca Juga 8 Etika Berdoa dalam Islam Agar Doa Cepat Dikabulkan! 4. Selalu bersabar dan bersyukurilustrasi wanita muslim sedang merenung NilovSabar adalah suatu sikap yang banyak sekali keutamaannya dalam Islam. Allah menjanjikan martabat yang tinggi di surga kepada orang-orang yang bersabar di dunia. Maka ketika kamu sedang diuji, ingatlah kamu hanya cukup bersabar dan tidak putus asa terhadap rahmat surat Ali 'Imran ayat 200 disebutkan Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Ketika kamu sedang merasakan kenikmatan hidup, ingatlah untuk bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya begitu banyak yang harus disyukuri karena Allah telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Tubuh yang sehat, rezeki yang cukup, dan keluarga yang lengkap adalah salah satu dari sekian banyak nikmat yang Allah surat Ibrahim ayat 7 disebutkan Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat. 5. Selalu memelihara amanahilustrasi ayah mengajari anaknya manusia mempunyai amanah yang harus ditanggungnya. Menjadi orang tua adalah sebuah amanah, dan Allah akan meminta pertanggungjawaban kelak dari amanah tersebut terkait dalam hal mendidik anak. Menjadi anak juga sebuah amanah, karena kelak Allah akan bertanya apakah kita sudah berbakti kepada orang tua selama di dunia. Kita semua adalah pemimpin, dan kelak akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinan surat Al-Mu'minun ayat 8 disebutkan Dan sungguh beruntung orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya. 6. Tidak memakan ribailustrasi orang memotong kartu kredit zaman sekarang, mudah sekali untuk terjerumus ke dalam riba. Tawaran pinjaman dengan syarat mudah marak di mana-mana. Tapi hanya orang-orang yang mempunyai iman yang kuat sajalah yang tahan dengan godaan riba ini. Tidak ada manfaatnya bermain dengan riba, justru pasti akan rugi di dunia dan di akhirat. Beruntunglah kamu jika sampai saat ini belum pernah tersentuh dengan surat Ali 'Imran ayat 130 disebutkan Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Jadi jelaslah manusia yang beruntung dalam Islam adalah orang-orang yang berorientasi ke akhirat. Semua urusan dunianya adalah dalam rangka beribadah kepada Allah dan hanya mengharapkan rida dan pahala dari-Nya. Karena sesungguhnya keberuntungan terbesar bagi muslim adalah berhasil menjadi penghuni surga kelak. Sudah siapkah kamu menjadi salah satu manusia yang beruntung? Yuk, semangat berbuat baik! Baca Juga Doa dan Adab Berpakaian Dalam Islam, Lengkap! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
. 161 90 52 140 73 296 150 330

sungguh beruntung wahai manusia