ByRalalicom On 28 Oct 2015. Alat Keselamatan Kerja. Alat Keselamatan Kerja yang Paling Utama Berada Di Kapal - Keselamatan kerja adalah prioritas utama untuk seorang pekerja, termasuk seorang pelaut ketika bekerja di kapal. Perusahaan mesti memastikan bahwa karyawannya sudah mengikuti prosedur keamanan serta aturan yang berlaku.
Related PapersBerisi Penjelasan Kapal Ikan, Alat Tangkap, Konstruksi, Peralatan yang ada di kapal dan Regulasi mengenai interior accomodation bargeRINGKASAN Sapriyun, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Operasi Pukat Ikan Fish Trawl di KM. Mabiru 17 Milik PT. Tanggul Mina Nusantara Ambon-Maluku. Dosen Pembimbing Ali Samsudin Waluyo dan Sanromo Wijiyanto ¬ Praktek Akhir yang penulis laksanakan untuk Karya Ilmiah Praktek Akhir ini adalah mengenai manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada operasi pukat ikan Fish Trawldi 17 di Ambon-Maluku, dengan tujuan agar dapat mengetahui manajemen keselamatan dan kesehatan kerja manusia awak kapal pada saat bekerja diatas kapal dan teknik pengoperasian pukat ikan. Dengan terbatasnya waktu pelaksanaan praktek maka pengamatan yang dilakukan dibatasi pada masalah manajemen keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal diatas kapal pada saat operasi penangkapan ikan. Pengamatan dilakukan terhadap lokasi penangkapan ikan pada perairan Arafura selama 6 bulan penangkapan di KM. Mabiru 17 milik PT. Tanggul Mina Nusantara , Ambon-Maluku, mulai dari tanggal 20 September 2010 sampai 10 Maret 2011. Metode kerja yang digunakan dalam pelaksanaan praktek akhir adalah metode partisipatif dimana dilaksanakan secara langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pekerjaan di atas kapal baik dari persiapan di darat dan dilaut, pengoperasian alat tangkap dan penanganan hasil tangkapan. Pengoperasian pukat ikan terdiri dari tiga tahap penting yaitu setting, towing dan hauling. Operasi penangkapan KM. Mabiru l7 menggunakan pukat ikan yang diikuti selama 100 hari ini dengan cara mengikuti kapal pukat ikan pada KM. Mabiru 17. Daerah penangkapan dimana alat tangkap pukat ikan dioperasikan ditentukan dengan karakteristik daerah penangkapan yang sesuai, khususnya pada kedalaman perairan antara 45 meter sampai dengan 60 meter. pada umumnya karakteristik jenis dasar perairan untuk daerah penagkapan pukat ikan adalah jenis dasar perairan lumpur berpasir dan pasir berlumpur. Proses dari pada manajemen keselamatan manusia pada KM. Mabiru 17 adalah terkait kepada penerapan dari pada fungsi-fungsi manajemen itu sendiri antara lain 1. Perencanaan menyiapkan awak kapal Planning, 2.Pengaturan Organizing, 3.Pelaksanaan Actuating, 4.Pengawasan Controlling. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada 17 masih belum memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Pada KM. Mabiru 17 manajemen keselamatan manusianya masih sangat kurang diperhatikan, karena awak kapal indonesia yang ingin bekerja menjadi ABK pada KM. Mabiru 17 hanya cukup menyiapkan buku pelaut seamand book sebagai syarat yang wajib diperlukan pada saat ingin bekeja dikapal – kapal milik PT. Tanggul Mina Nusantara tersebut. Manajemen pada saat bekerja di KM. Mabiru 17 saat ingin melakukan operasi penangkapan ikan, dimulai dengan melakukan persiapan seperti menyusun alat tangkap yang ingin dioperasikan, selanjutnya melakukan pengecekan alat-alat dan mesin-mesin Bantu yang akan digunakan pada saat ingin melakukan penangkapan ikan. Setelah semua pekerjaan itu selesai dilakukan kemudian nakhoda melakukan pencarian daerah penangkapan yang sesuai dengan sifat dan jenis alat penangkap yang akan dioperasikan serta jalur penangkapan yang sesuai dengan izin yang diberikan kepada kapal tersebut. kemudian barulah dilakukan kegiatan setting, hauling, dan towing s/d penanganan hasil tangkapan. Pencegahan kecelakaan dilaut harus dicegah secara bersama-sama oleh seluruh pihak yang terkait. pihak-pihak yang terkait tersebut antara lain 1. Pemilik kapal perusahaan; Memenuhi peraturan / perundangan yang berlaku bagi kapal perikanan. 2.Awak kapal SDM; Mengikuti dan menerapkan segala peraturan / perundangan yang berlaku, tentang awak kapal, peralatan bagi kapal perikanan, Harus memiliki sertifikat persyaratan, Merawat kapal secara baik dan bekerja bersungguh-sungguh dengan memperhatikan keselamatan kerja pada saat kegiatan operasi Sapriyun, Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Operasi Pukat Ikan Fish Trawl di KM. Mabiru 17 Milik PT. Tanggul Mina Nusantara Ambon-Maluku. Dosen Pembimbing Ali Samsudin Waluyo dan Sanromo Wijiyanto ¬ Praktek Akhir yang penulis laksanakan untuk Karya Ilmiah Praktek Akhir ini adalah mengenai manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada operasi pukat ikan Fish Trawldi 17 di Ambon-Maluku, dengan tujuan agar dapat mengetahui manajemen keselamatan dan kesehatan kerja manusia awak kapal pada saat bekerja diatas kapal dan teknik pengoperasian pukat ikan. Dengan terbatasnya waktu pelaksanaan praktek maka pengamatan yang dilakukan dibatasi pada masalah manajemen keselamatan dan kesehatan kerja awak kapal diatas kapal pada saat operasi penangkapan ikan. Pengamatan dilakukan terhadap lokasi penangkapan ikan pada perairan Arafura selama 6 bulan penangkapan di KM. Mabiru 17 milik PT. Tanggul Mina Nusantara , Ambon-Maluku, mulai dari tanggal 20 September 2010 sampai 10 Maret 2011. Metode kerja yang digunakan dalam pelaksanaan praktek akhir adalah metode partisipatif dimana dilaksanakan secara langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pekerjaan di atas kapal baik dari persiapan di darat dan dilaut, pengoperasian alat tangkap dan penanganan hasil tangkapan. Pengoperasian pukat ikan terdiri dari tiga tahap penting yaitu setting, towing dan hauling. Operasi penangkapan KM. Mabiru l7 menggunakan pukat ikan yang diikuti selama 100 hari ini dengan cara mengikuti kapal pukat ikan pada KM. Mabiru 17. Daerah penangkapan dimana alat tangkap pukat ikan dioperasikan ditentukan dengan karakteristik daerah penangkapan yang sesuai, khususnya pada kedalaman perairan antara 45 meter sampai dengan 60 meter. pada umumnya karakteristik jenis dasar perairan untuk daerah penagkapan pukat ikan adalah jenis dasar perairan lumpur berpasir dan pasir berlumpur. Proses dari pada manajemen keselamatan manusia pada KM. Mabiru 17 adalah terkait kepada penerapan dari pada fungsi-fungsi manajemen itu sendiri antara lain 1. Perencanaan menyiapkan awak kapal Planning, 2.Pengaturan Organizing, 3.Pelaksanaan Actuating, 4.Pengawasan Controlling. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada 17 masih belum memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Pada KM. Mabiru 17 manajemen keselamatan manusianya masih sangat kurang diperhatikan, karena awak kapal indonesia yang ingin bekerja menjadi ABK pada KM. Mabiru 17 hanya cukup menyiapkan buku pelaut seamand book sebagai syarat yang wajib diperlukan pada saat ingin bekeja dikapal – kapal milik PT. Tanggul Mina Nusantara tersebut. Manajemen pada saat bekerja di KM. Mabiru 17 saat ingin melakukan operasi penangkapan ikan, dimulai dengan melakukan persiapan seperti menyusun alat tangkap yang ingin dioperasikan, selanjutnya melakukan pengecekan alat-alat dan mesin-mesin Bantu yang akan digunakan pada saat ingin melakukan penangkapan ikan. Setelah semua pekerjaan itu selesai dilakukan kemudian nakhoda melakukan pencarian daerah penangkapan yang sesuai dengan sifat dan jenis alat penangkap yang akan dioperasikan serta jalur penangkapan yang sesuai dengan izin yang diberikan kepada kapal tersebut. kemudian barulah dilakukan kegiatan setting, hauling, dan towing s/d penanganan hasil tangkapan. Pencegahan kecelakaan dilaut harus dicegah secara bersama-sama oleh seluruh pihak yang terkait. pihak-pihak yang terkait tersebut antara lain 1. Pemilik kapal perusahaan; Memenuhi peraturan / perundangan yang berlaku bagi kapal perikanan. 2.Awak kapal SDM; Mengikuti dan menerapkan segala peraturan / perundangan yang berlaku, tentang awak kapal, peralatan bagi kapal perikanan, Harus memiliki sertifikat persyaratan, Merawat kapal secara baik dan bekerja bersungguh-sungguh dengan memperhatikan keselamatan kerja pada saat kegiatan operasi dilakukan.“Perlengkapan kapal”ialah semua benda atau peralatan, yang bukan merupakan bagian dari kapal itu sendiri seperti kerangka atau kasko, tetapi dibutuhkan dan digunakan di kapal selamanya. Sebuah kapal harus memiliki alat perlengkapan untuk menunjang keselamatan dan proses operasional kapal baik dalam melakukan pelayaran berlabuh , dan bongkar muat di pelabuhan. Perlengkapan kapal tersebut harus sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan IMO maupun Biro Klasifikasi ,dan harus diuji sebelum digunakan di atas kapal. Bila diliha dari fungsinya, perlengkapan kapal dapat dibagi menjadi 2 yaitu 1. Perlengkapan yang menunjang keselamatan penumpang pada saat terjadi keadaan darurat Emergency dan kebakaran. 2. Perlengkapan yang melayani agar proses Operasional kapal dapat berjalan dengan lancar dan about Marine Vessel by Ministry of TransportationMATERI PERLENGKAPAN KAPAL
StrukturOrganisasi Kapal. (www.dailynewsindonesia.com) Keselamatan penumpang, anak buah kapal (ABK), dan muatan kapal menjadi tanggung jawab struktur organisasi kapal. Oleh karena itu, posisi-posisi tersebut harus diisi oleh sumber daya berkompeten dan berkualitas. Berikut ini struktur organisasi kapal yang idealnya diadakan.
Alat keselamatan di kapal – Kapal merupakan alat transportasi di laut yang umumnya bisa mengangkut barang ataupun penumpang. Untuk ukuran kapal sendiri ada berbagai macam, mulai dari jenis kapal kecil seperti sampan, kapal sedang seperti feri hingga kapal besar untuk barang seperti keselamatan penumpang kapal harus diperhatikan dengan baik, untuk itu biasanya dalam sebuah pelayaran akan disiapkan berbagai macam alat keselamatan sehingga para awak kapal dan penumpang bisa merasa lebih itu alat keselamatan dibutuhkan untuk menekan adanya korban jiwa jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan di laut, dan ini telah di atur dalam peraturan Safety of Life at Sea SOLAS berdasarkan hasil pertemuan sejumlah negara pada tahun ini adalah rincian jenis alat keselamatan di atas kapal yang wajib ada menurut peraturan Life Saving Appliances LSA dan Fire Fighting Appliances FFA.1. HT Radio Dua Arah2. SART Search and Rescue Transponder3. Rocket Parachute Signal4. Life Jacket5. Immersion Suit6. Ringbuoy Ban Pelampung7. Rescue Boat8. Muster List9. Lifeboat Sekoci10. Inflatable Liferaft11. Line Throwing Appliances12. Fire Retardant Bulkhead13. Fire Door14. Fire Pump15. Fire Main Piping and Valves16. Fire Hose and Nozzle17. Fire Hydrant18. Portable Fire Extinguisher19. Fixed Fire Extinguisher20. Inert Gas System21. Fire Detector and Alarm22. Remote Shut and Stop System23. EEBD24. Fireman’s Outfit25. International Shore Connection ISC26. Means of Escape27. Fire Dampers1. HT Radio Dua Arah merupakan alat komunikasi yang biasa digunakan saat kondisi darurat di atas kapal. Adapun alat ini biasanya berjumlah 3 buah yang masing-masing digunakan oleh ketua operator, ketua penyelamatan dan Kepala Engine mereka akan saling berkomunikasi menggunakan HT atau radio dua arah untuk mengabarkan situasi atau kondisi saat kondisi darurat, sehingga bisa meminimalisir adanya SART Search and Rescue Transponder adalah alat transmitter responder tahan air yang dirancang khusus untuk keadaan darurat di laut untuk mengetahui keberadaan kapal yang mungkin hilang atau keberadaannya tidak diketahui. Jadi dengan bantuan alat ini kita bisa mendeteksi titik koordinat kapal yang kita tumpangi maupun kapal lain yang berada di sekitar dalam sebuah kapal penumpang setidaknya memiliki 2 buah alat SART yang dipasang di bagian sisi kanan dan kiri dan berada di posisi yang terjangkau. Sementara untuk kapal cargo GT 300 cukup dilengkapi dengan 1 alat Rocket Parachute parachute signal adalah alat yang bisa memancarakan tanda minta bantuan atau singnalling for help saat kondisi darurat di atas ini bentuknya mirip seperti tabung yang terdapat parachute di dalamnya dengan beban tergantung di dalamnya. Adapun beban tersebut terbuat dari bahan phosphor yang mudah terbakar sehingga bisa menyala sangat kerjanya apabila alat ini dinyalakan maka akan ada pelontar yang melempar parasutnya ke atas dengan ketinggian tertentu dan bahan phosphor tadi akan mulai terbakar yang menghasilkan cahaya terang untuk memberikan tanda atau isyarat bahaya ke Life Jacket atau baju pelampung adalah alat keselamatan yang sangat dibutuhkan di atas kapal khususnya saat situasi bahaya. Adapun setiap awak kapal dan penumpang harus dilengkapi dengan life jacket masing-masing agar saat terjadi bahaya bisa dengan cepat mengevakuasi diri sendiri untuk meninggalkan dari baju pelampung ini yaitu untuk membantu korban atau pemakai sadar atau tidak sadar bisa tetap mengapung di atas air dengan posisi hidung dan mulut berada di permukaan. Alat ini memang sudah dirancang khusus sebagai alat keselamatan di Immersion suit adalah jas kering tahan air yang bisa digunakan untuk melindungi pemakainya dari penyakit hipotermia akibat dinginnya air laut saat kapal yang ditumpanginya tengelam atau itu immersion suits juga bisa digunakan saat terjadi kebakaran besar di kapal yang bisa membahayakan awak kapal dan penumpang karena baju ini tidak mudah rusak, terbakar atau meleleh karena Ringbuoy Ban Pelampung atau ban pelampung adalah alat keselamatan di atas kapal yang digunakan untuk membantu orang jatuh ke laut bisa tetap terapung. Jadi misalkan ada salah satu penumpang atau awak kapal yang terjatuh ke air maka bisa dengan segera melemparkan ringbuoy ke area yang bisa dijangkau untuk menyelamatkan Rescue ringbuoy tadi dilemparkan untuk menyelamatkan korban yang terjatuh agar tetap bisa mengapung di atas air, maka rescue boat ini digunakan untuk menjemput korban untuk dibawa ke atas boat ini biasanya bertenaga mesin yang dapat dikendalikan untuk menghampiri korban dan membawanya kembali ke tempat yang lebih Muster list adalah bagan atau gambaran daftar tugas seluruh awak kapal saat terjadi masalah darurat di atas kapal. Jadi dengan adanya muster list ini masing-masing awak sudah mengetahui apa saja tugas dan tanggung jawabnya serta langkah apa yang harus diambil untuk meminimalkan korban Lifeboat Sekoci atau sekoci adalah alat keselamatan yang digunakan untuk meninggalkan kapal utama saat kondisi darurat. Adaun lifeboat ini merupakan kapal berukuran lebih kecil yang diletakkan diatas kapal dan dapat diluncurkan dengan bantuan mekanik untuk melakukan penyelamatan semua awak Inflatable adalah sebutan untuk jenis perahu karet dengan tenda pelindung yang juga dilengkapi dengan makanan dan minuman serta merupakan alat keselamatan yang sengaja dirancang biasa digunakan saat kondisi darurat agar pemakaianya bisa bertahan hidup selama seminggu sebelum akirnya datang regu penolong untuk melakukan Line Throwing throwing appliances adalah alat pelontar tali di atas kapal yang dapat menghubungkan antara survivor dan penolong untuk memudahkan proses pendekatan atas kapal setidaknya harus dilengkapi alat line throwing appliances sebanyak 4 set dan biasanya tali tersebut dapat menjangkau hingga jarak 230 meter. Untuk cara kerjanya alat ini akan di tembakkan ke lokasi korban dan tali tersebut akan menjangkau korban dengan tepat Fire Retardant BulkheadFire retardant bulkhead adalah sekat tahan api yang mampu mencegah atau membatasi terjadinya penyebaran api ke ruangan sensitive lain seperti area akomodasi , ruang pompa, ruang mesin, dll saat terjadi Fire DoorFire door adalah pintu anti api yang biasanya dipasang berkesinambungan dengan Fire Retardant Bulkhead untuk memotong jalur oksigen saat terjadi misalkan di area akomodasi terjadi kebarakan, maka dengan segera dipasang fire door untuk memotong jalur masuknya oksigen dari luar yang bisa memperparah kobaran Fire PumpFire Pump adalah pompa untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran di atas kapal. Bahkan sesuai dengan peraturan, alat keselamatan ini dan juga emergency power pump merupakan salah satu perlengkapan wajib yang harus ada di setiap kapal yang Fire Main Piping and ValvesAdalah jalur pipa utama yang menghubungkan antara pompa dan hidran. Adapun dengan jalur ini kita bisa mengetahui hidran mana yang harus dibuka atau tidak untuk memadamkan kobaran Fire Hose and NozzleAdalah selang pemadam kebakaran di kapal yang memiliki panjang minimal 10 meter. Adapun diameter dan jumlah selang telah ditentukan oleh lembaga produksi. Jadi alat ini akan menyemprotkan air yang telah di pompa dengan mode yang Fire HydrantFire hydrant adalah alat yang mengontrol suplai air saat memadamkan api dengan menggunakan fire pump. Bisa dibilang, alat ini yang mengatur besar kecilnya tekanan yang harus dikeluarkan melalui selang yang Portable Fire ExtinguisherPortable fire extinguisher adalah alat pemadam kebakaran versi portable yang mudah untuk dibawa dan di pindahkan. ALat ini ukurannya tidak terlalu besar dan ada berbagai macam tipe yang berbeda sesuai dengan fungsinya Fixed Fire ExtinguisherFixed fire extinguisher adalah alat pemadam kebakaran yang mampu memadamkan api sangat besar dengan campuran CO2, busa dan air. Alat ini biasanya ditempatkan di ruang-ruang vital seperti kamar mesin maupun ruang muatan barang yang dapat dikendalikan jarak Inert Gas SystemInert gas system adalah alat untuk mendeteksi kadar gas yang terlalu tinggi yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Jadi alat ini akan memunculkan suara alarm jika mendeteksi kadar gas diatas rata-rata. Bisanya alat ini dipasang pada jenis kapal tanker minyak bermuatan diatas 2000 Fire Detector and AlarmAdalah jenis alat pendeteksi tanda-tanda terjadinya kebakaran seperti timbulnya percikan api dengan membunyikan alarm untuk memberitahukan kepada seluruh awak kapal yang berjaga atau Remote Shut and Stop SystemAdalah alat yang berfungsi untuk menghentikan suplai bahan bakar ke mesin saat terjadi kebakaran di atas kapal. Adapun tujuannya untuk meminimalisir terjadinya ledakan yang lebih besar khususnya di ruang kamar itu terjadi maka CE berhak untuk mengambil keputusan menghentikan seluruh suplai bahan bakar yang menuju ke bagian permesinan EEBDEmergency escape breathing device adalah alat yang digunakan untuk menyelamatkan diri jika terjebak di area yang terjadi kebakaran penuh dengan Fireman’s OutfitAdalah pakaian yang biasa digunakan oleh seorang pemadam kebakaran. Nah, saat terjadi kebakaran di atas kapal, awak kapal yang bertugas menjadi fire fighter dapat mengenakan pakaian ini sembari menjalankan tugas-tugasnya agar lebih International Shore Connection ISCISC adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan air pantai ke sistem kapal untuk menanggulangi kebakaran saat fire pumps tidak dapat Means of EscapeMeans of escape adalah jalur evakuasi yang dapat menunjukkan arah kemana para penumpang harus menyelamatkan diri saat kondisi darurat. Misalnya saja saat terjadi kebakaran di kapal, maka para awak dan penumpang bisa segera keluar dengan mengikuti means of escape sembari menggunakan Fire DampersFire dampers adalah alat peredam kebakaran yang disedikan dalam sistem ventilasi di ruang kargo, ruang akomodasi, ruang mesin, dll untuk memblokir suplai oksigen berlebih ke dalam api. Oleh karena itu fire dampers bisa dibuka tutup secara di atas kapal memang harus menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya para awak kapal yang bekerja. Oleh karena itu sebelum melakukan pelayaran atau pengiriman barang via kapal sebaiknya melakukan pengecekan alat keselamatan secara rutin untuk meminimalisir kerugian atau adanya korban saat terjadi cara penggunaan dan perawatan alat keselamatan di atas juga telah diatur dalam SOLAS II-2 dan III yang mana keseluruhan alat harus dalam kondisi siap pakai dalam kondisi traveller yang senang mengabadikan cerita melalui kopi dan kamu.
6 Survival suit dan Immersion suit. Survival suit dan immersion suit berfungsi sebagai alat pelindung dan untuk mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya air laut. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar.
Komponenterutama dalam melindungi keselamatan jiwa dan keselamatan perlengkapan kerja yaitu pengetahuan mengenai pemakaian peralatan keselamatan kerja bagi awak kapal, intinya yaitu awak kapal bagian mesin. Pemakaian alat peralatan keselamatan kerja ini sudah di standarisasi baik dengan cara nasional ataupun internasional, hingga wajb dipakai saat akan melakukan aktivitas kerja intinya yaitu aktivitas kerja di ruangan mesin. Ada banyak jenis peralatan keselamatan kerja, dari mulai pelindung
ABSTRAKSIJulius Agung prasetyo mudamakin, (50134878 N), 2019, "Optimalisasi Penerapan Keselamatan Kerja Di MV. NEW GLORY". Skripsi Program Diploma IV, Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I :Capt Ali Imran Ritonga, M,M.Mar. Pembimbing II : Yustina Sapan, S.ST, MM. Kemajuan teknologi diakhir abad ini sudah semakin meningkat.Banyak proses-proses baru dalam pekerjaan yang
. 102 43 278 28 311 298 299 303
makalah alat keselamatan di kapal